Pemerintah Indonesia telah mencanangkan gerakan vaksinasi booster COVID-19 untuk mengurangi mata rantai penularan COVID-19 sejak awal tahun 2022. Vaksinasi booster ini diberikan guna meningkatkan antibodi dan memperkuat imunitas tubuh dalam melawan virus COVID-19. Hal ini juga dilakukan karena virus COVID-19 terus bermutasi hingga hari ini.
Tidak sedikit masyarakat berpikir bahwa dua dosis vaksin COVID-19 yang telah diberikan diawal sudah cukup dan membuat dirinya aman dari ancaman penyakit ini. Padahal virus COVID-19 selalu berevolusi selaras dengan kondisi kekebalan tubuh seseorang yang secara alami akan mengalami penurunan seiring berjalannya waktu dan hal itu membuat dosis vaksin yang sebelumnya sudah diterima menjadi kurang efektif.
Dalam sebuah studi yang dimuat dalam https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2021.06.23.21259327v1 jurnal medis milik BMJ YALE, memaparkan bukti bahwa orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 sebanyak dua kali, ternyata tetap memiliki antibodi yang kurang kuat apabila terpapar virus COVID-19 varian Delta dan Beta. Oleh karena itu, para peneliti merekomendasikan untuk melakukan vaksin booster dari waktu ke waktu guna mencegah penularan hasil mutasi dari virus COVID-19 ini.
Umumnya kekuatan dari antibodi akan menurun 6 bulan setelah pemberian vaksinasi, terlebih di keadaan saat ini di mana berbagai varian virus COVID-19 yang bermunculan, termasuk BA 2.75 yang disebut Centaurus yang merupakan subvarian dari Omicron. Subvarian ini diduga dapat menyebar lebih cepat dibanding dengan varian sebelumnya. Gejalanya memang lebih ringan dibandingkan dengan varian lain, para ahli menyebutkan bahwa BA 2.75 memiliki tambahan mutasi dari varian terdahulu.
Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah dijalankan hingga program booster pertama untuk masyarakat umum (usia 18 hingga 59 tahun). Sementara pemberian vaksin dosis keempat atau booster kedua masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Pemberian vaksin dosis keempat untuk masyarakat umum masih dalam proses pengkajian lebih lanjut.
Saat ini, Kementerian Kesehatan masih mempersiapkan regulasi dan jika kelak akan ada jadwal pemberian vaksin dosis keempat untuk masyarakat umum, kelompok berisiko tinggi yang akan menerimanya terlebih dulu, seperti kalangan lansia, immunocompromised (orang-orang yang memiliki masalah sistem imun), dan orang yang bekerja di bidang layanan publik.Mengingat kondisi penularan COVID-19 yang kembali meningkat, masyarakat umum diimbau untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19, selalu menjaga protokol kesehatan, serta menjalankan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, mengkonsumsi vitamin, dan beristirahat dengan cukup.